Cara Menghitung Hpp Pada Transaksi Produksi Yang Mengunakan Bobot Dengan Pembobotan Harga Jual

Cara Menghitung Hpp Pada Transaksi Produksi Yang Mengunakan Bobot Dengan Pembobotan Harga Jual

Modul Produksi dipergunakan untuk mencatat transaksi produksi yang melibatkan bahan baku, biaya overhead dan biaya pendukung lainnya untuk membentuk barang jadi. Dalam modul tersebut terdapat opsi pembobotan yang digunakan untuk menentukan proporsi nilai hpp yang akan dialokasikan ke masing-masing barang jadi dan hanya bisa digunakan untuk proses produksi yang melibatkan lebih dari satu barang jadi dalam 1 proses produksi.

Pembobotan dalam modul produksi pada zahir accounting terdiri dari 7 opsi yaitu : Standar, Harga Pokok, Harga Beli Terakhir, Berat, Volume, Harga Jual Standar dan Tanpa Bobot.

Pada tips ini akan menjelaskan cara menghitung hpp pada transaksi produksi yang menggunakan bobot dengan opsi pembobotan Harga Jual. Jika menggunakan pembobotan ini, maka pada kolom bobot akan muncul nilai harga jual dari barang jadi yang telah di setting pada data produk atau penetuan harga jual yang ada pada modul persediaan, sehingga perbandingan yang digunakan adalah perbandingan nilai harga jual standar dari masing-masing barang jadi.

Total Hpp Persediaan Bahan Baku / Qty x Bobot (permasing-masing item / baris) = Hpp rata-rata
Hpp rata-rata x Bobot (permasing-masing item) = Harga Satuan Barang jadi Per masing - masing item

 

Berikut ini contoh untuk mencari nilai harga satuan / hpp per masing masing item produk jadi.

1. Bahan baku yang dibutuhkan terdiri dari 3 item yaitu Produk A, Produk B dan Produk C dengan nilai total bahan baku Rp. 2500,000.


2. Dari tiga item bahan baku tersebut akan menjadi 2 barang jadi berupa 10 Pcs produk ABC STANDAR dan 10 Pcs produk ABC SPECIAL. Untuk dapat
    menentukan harga satuan masing-masing item jadi, perusahaan tersebut menggunakan acuan dari harga harga jual yang sudah ditentukan oleh
    perusahaan untuk masing-masing produk jadi. Oleh karena itu maka inputan untuk item pada hasil produksi dari contoh tersebut adalah dengan
    menggunakan sistem pembobotan harga jual seperti pada inputan contoh berikut ini :


Pada contoh tersebut, untuk kolom bobot sudah terisi secara otomatis dan menghasilkan harga satuan yang terbentuk secara otomatis pula. Lalu dari mana nilai bobot serta harga satuan masing-masing itu didapatkan...?

Seperti pada informasi diatas bahwa bobot yang digunakan adalah pembobotan harga jual, maka informasi nilai bobot tersebut dapat dicek pada modul persedian > penentuan harga jual. Pada contoh dibawah ini terlihat bahwa untuk kedua item jadi tersebut sudah ditentukan harga jualnya, sehingga pada saat proses produksi dengan pembobotan harga jual dilakukan, akan mengambil nilai dari kolom harga jual pada modul penentuan harga jual tersebut.


Sedangkan untuk mencari nilai yang terbentuk pada kolom harga satuan, maka berikut ini cara perhitungannya sesuai dengan rumus yang tertera diatas :

Total Hpp Persediaan Bahan Baku / Qty x Bobot (permasing-masing item / baris) = Hpp rata-rata

atau A / B = C

maka : 2500,000 / 2650000 = 0.9433962264150943


setelah mendapat Harga pokok rata-rata, maka cari nilai harga satuan dengan rumus selanjutnya :

Hpp rata-rata x Bobot (permasing-masing item) = Harga Satuan Barang jadi Per masing - masing item

maka : 

Harga satuan item jadi baris pertama : 0.9433962264150943 x 90,000 = 84905.66037735849
Harga satuan item jadi baris kedua     : 0.9433962264150943 x 175,000 = 165094.3396226415